BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian pustaka
Pada tahun 2000,
Khaidir telah membuat analog to digital converter menggunakan ic 0804. Alat ini
mampu mengubah tengan analong menjadi digital. Namun konverter ADC (Analog to Digital Converter) ini hanya menggunakan
metode 8 bit saja, tidak ada tampilan layar lcd sebagai tampilan input maupun
outputnya dan tidak menggunakan software (tidak berbasis mikrokontroler).
Pada adc 8 bit tegangan 5 Volt
direpresentasikan menjadi angka 255 dalam desimal, sedangkan 0 Volt
direpresentasikan menjadi angka 0 dalam desimal. 8 bit merupakan 28 = 256 dalam adc 8 bit nilai yang dimiliki
hanya sampai 255? karena dalam sistim digital angka 0 juga dihitung sehingga
jumlahnya sama dengan 256. Pada saat tegangan masukan sebesar 2,5 Volt maka ADC
(Analog to Digital Converter) akan merepresentasikan 127 dalam
bilangan desimal, sehingga setiap terjadi perbesaan tegangan maka representasi
adc dalam bilangan desimal berbeda pula. Adc 8 bit mempunyai ketelitian 0.0196
Volt karena 1 angka desimal mewakili 0.0196 Volt.
Sedangkan Pada ADC
(Analog to Digital Converter) 10 bit tegangan 5 volt
direpresentasikan menjadi angka 1023 dalam desimal, sedangkan 0 Volt akan
direpresentasikan menjadi angka 0 dalam desimal, 10 bit merupakan 210 = 1024 mengapa tegangan 5 Volt hanya
direpresentasikan menjadi angka 1023 bukan 1024? seperti yang sudah saya
jelaskan sebelumnya bahwa dalam sistem digital angka 0 juga dihitung sehingga 0
sampai 1023 itu menjadi lengkap 1024 jumlahnya. Begitu pula pada saat tegangan
masukan sebesar 2,5 Volt maka adc akan merepresentasikannya kedalam bilangan
desimal menjadi 511. Adc 10 bit memiliki ketelitian yang lebih tinggi daripada ADC
(Analog to Digital Converter) 8 bit karena 1 angka desimal dalam
adc 10 bit mewakili tegangan sebesar 0,00489 Volt.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 ADC (Analog to Digital Converter)
Analog To Digital Converter (ADC)
adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan
sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/
pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat,
aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital
(komputer).
ADC
(Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC
(Analog to Digital Converter)
menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal
digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan
dalam sample per second (SPS).
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC (Analog to Digital Converter). Sebagai contoh: ADC 8 bit akan
memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 10 bit memiliki 10 bit output data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 1024 nilai diskrit.
Dari contoh diatas ADC (Analog to Digital
Converter) 10 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh
lebih baik daripada ADC (Analog to
Digital Converter) 8 bit.
Prinsip kerja ADC (Analog to Digital Converter) adalah mengkonversi sinyal analog ke
dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan
tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt. Jadi, jika
menggunakan ADC (Analog to Digital
Converter) 10 bit dengan skala maksimum 1024, akan didapatkan bilangan
decimal = 5120 (bentuk decimal) atau 1010000000 (bentuk biner).
signal
= (sample/max_value) * reference voltage
=
(5120/1024)
=
5 Volts
2.2.2 Bit
Bit adalah
kependekan dari "Binary Digit", yang berarti digit biner.
Binary digit adalah unit satuan terkecil dalam komputasi digital.
Komputer tidak menggunakan angka desimal untuk menyimpan data. Semua data komputer disimpan dalam angka-angka biner. Hanya 2 nilai berbeda yang bisa dinyatakan satu bit, entah nilai 0 atau nilai 1. Dalam telekomunikasi digital juga demikian, semua level tegangan diubah menjadi bentuk data biner.
Istilah "binary digit" atau "bit" diperkenalkan oleh John Tukey di tahun 1947, saat itu ia bekerja sebagai seorang ilmuwan diBell Laboratories. Sejak saat itu istilah 'bit' terus digunakan di dunia computer.
Komputer tidak menggunakan angka desimal untuk menyimpan data. Semua data komputer disimpan dalam angka-angka biner. Hanya 2 nilai berbeda yang bisa dinyatakan satu bit, entah nilai 0 atau nilai 1. Dalam telekomunikasi digital juga demikian, semua level tegangan diubah menjadi bentuk data biner.
Istilah "binary digit" atau "bit" diperkenalkan oleh John Tukey di tahun 1947, saat itu ia bekerja sebagai seorang ilmuwan diBell Laboratories. Sejak saat itu istilah 'bit' terus digunakan di dunia computer.
Gambar 2.1 ADC 8 bit
Gambar 2.2 ADC 10 bit
2.2.3 Potensiometer
Potensiometer adalah
resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan
dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel
atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti
elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya
sebagai sensor joystick.
1.
Elemen resistif
2.
Badan
3.
Penyapu (wiper)
4.
Sumbu
5.
Sambungan tetap pertama
6.
Sambungan penyapu
7.
Cincin
8.
Baut
9.
Sambungan tetap kedua
Potensiometer
jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara
langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya
pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk
sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan
potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan
lampu.
Potensiometer
yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan
sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu
berada pada posisi terendah.
Gambar 2.3 potensiometer
2.2.4 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD adalah suatu jenis media tampil
yang menggunakan Kristal cair sebagai penampilan yang utama. LCD sudah
digunakan di berbagai bidang misalnya alat-alat elektronik seperti televise,
kalkulator, dan pada layar computer. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang
nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Gambar 2.4 LCD 20 x 4
Ini adalah HD44780 standar industri berdasarkan
dikendalikan 4 baris x 20 karakter LCD display dengan karakter hitam di latar
belakang PUTIH dan backlight. Ini adalah antarmuka paralel sehingga Anda akan
perlu 7 pin GPIO untuk mode 4-bit atau 11 pin GPIO untuk mode 8-bit untuk
antarmuka layar LCD ini.
Fitur:
·
Sudut pandang lebar dan kontras tinggi
·
Industri kontroler standar HD44780 LCD setara
built-in
·
+ LED 5V DC backlight
·
Tidak perlu catu daya terpisah untuk
backlight
·
antarmuka paralel yang didukung 4 atau 8 bit
·
Tampilan 4-line X 20-karakter
·
Mengoperasikan dengan 5V DC
spesifikasi:
• Modul
Ukuran (W x H x T): 98mm X 60mm X 14mm
• Black
Metal Bezel (W x H): 98mm X 40mm
• Viewing
Area (W x H): 76mm X 25.2mm
2.2.5 LED
LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting Diode atau
sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED
mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan
mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED
tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode)
yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV
yang mengganti lampu tube.
Gambar
2.5 bentuk dan
symbol led
Gambar
2.6 polaritas
led
(Sumber: (Sumber:
http//hobielektronika.com)
2.2.6 Atmega16
Mikrokontroler
adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip).
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat
atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),
beberapa bandar masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti
pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to
Analog
converter) dan serial komunikasi. Salah satu
mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR
adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny.
Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral,
dan fiturnya Seperti mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler
ATMega16 terdiri atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit
(ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu
beserta komponen kendali lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler
menyediakan memori dalam serpih yang sama dengen prosesornya (in chip).
Didalam mikrokontroler Atmega16 terdiri dari:
1.
Saluran
I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2.
ADC
(Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.
3.
Tiga
buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
4.
CPU
yang terdiri dari 32 register.
5.
131
intruksi andal yang umumnya hanya membutuhkan 1 siklus clock.
6.
Watchdog
Timer dengan oscilator internal.
7.
Dua
buah Timer/Counter 8 bit.
8.
Satu
buah Timer /Counter 16 bit.
9.
Tagangan
operasi 2.7 V - 5.5 V pada Atmega16.
10. Internal SRAM sebesar 1KB.
11. Memory Flash sebesar 16KB dengan
kemampuan Read While Write.
12. Unit interupsi internal dan
eksternal.
13. Port antarmuka SPI.
14. EEPROM sebesar 512 byte dapat
diprogram saat operasi.
15. Antar muka komparator analog.
16. 4 channel PWM.
17. 32x8 general purpose register.
18. Hampir mencapai 16 MIPS pada Kristal
16 MHz.
2.2.7 Konfigurasi
Pin Atmega16
Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega16 dengan
kemasan 40 pin dapat
dilihat
pada gambar di bawah. ATmega16 memiliki 32 pin yang digunakan untuk
input/output,
pin-pin tersebut terdiri dari 8 pin sebagai port A.8 pin sebagai portB.
8
pin sebagai portC. 8 pin sebagai port D. Dalam komunikasi serial, maka hanya
port
D yang dapat digunakan kerena fungsi khusus yang dimilikinya Untuk lebih
jelas
akan ditunjukan pada tabel-tabel fungsi khusus port. Susunan pin Mikrokontroler
ATmega16 diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.7 pin-pin atmega16
Berikut
ini adalah penjelasan umum susunan kaki dari ATmega16:
1.
VCC merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap peranti elektronika digital membutuhkan sumber daya yang umumnya
sebesar 5V. Oleh karena itu, biasanya di PCB kit mikrokontroler selau ada IC
regulator 7805.
2.
GND sebagai pin Ground.
3.
Port A (PA0...PA7), Merupakan
pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin masukan ADC. Port A berfungsi sebagai input analog
pada konverter A/D. Port
A juga sebagai suatu port I/O 8-bit dua
arah, jika A/D konverter tidak digunakan.
Pin-pin port dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk
masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan
keduanya sink tinggi dan kemampuan
sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal
ditarik rendah, pin-pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan.
Pin port A adalah tri-stated manakala
suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
4.
Port B (PB0...PB7) Merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog dan SPI. Port B adalah
suatu port I/O 8-bit dua arah dengan
resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffer mempunyai karakteristik
gerakan simetris dengan keduanya sink
tinggi dan kemampuan
sumber. Sebagai input, pin port B yang secara eksternal
ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin port B adalah tri-stated manakala
suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun
waktu habis.
Tabel 2.1 Tabel khusus port B
5.
Port C (PC0...PC7) Merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator TWI, komparator analog dan timer osilator.
Port C adalah suatu port I/O 8-bit dua
arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Bandar C output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya
sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin bandar C yang secara eksternal ditarik rendah
akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan.
Pin port C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
6.
Port D (PD0...PD7) Merupakan
pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan
komunikasi serial. Port D adalah suatu port I/O
8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffer
mempunyai karakteristik gerakan simetris
dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port D yang secara eksternal
ditarik rendah akan arus sumber jika
resistor pull-up diaktifkan. Pin port D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun
waktu habis.
7.
Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler,
8.
XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock
eksternal. Suatu mikrokontroler
membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi
instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai kristalnya maka semakin cepat
mikrokontroler tersebut bekerja.
9.
AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.
10.
AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
2.2.8 Arsitektur Atmega16
Mikrokontroler ini menggunakan
arsitektur Harvard yang memisahkan memori program dari memori data, baik bus
alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan
secara bersamaan (concurrent). Secara garis besar mikrokontroler
ATMega16 terdiri dari :
1. Arsitektur
RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.
2. Memiliki
kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte
3. Saluran
I/O 32 buah, yaitu Bandar A, Bandar B, Bandar C, dan Bandar D.
4. CPU
yang terdiri dari 32 buah register.
5. User
interupsi internal dan eksternal
6. Bandar
antarmuka SPI dan Bandar USART sebagai komunikasi serial
7. Fitur
Peripheral
§ Dua buah 8-bit timer/counter dengan
prescaler terpisah dan mode
§ Compare
§ Satu buah 16-bit timer/counter
dengan prescaler terpisah, mode
§ compare, dan mode capture
§ Real time counter dengan osilator tersendiri
§ Empat kanal PWM dan Antarmuka
komparator analog
§ 8 kanal, 10 bit ADC
§ Byte-oriented Two-wire Serial
Interface
§ Watchdog timer dengan osilator internal
Gambar 2.8
Blok Diagram Atmega16
2.3. Struktur Bahasa Pemograman
2.3.1 Pengertian Bahasa Pemrograman
Program adalah pernyataan yang
disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun
secara logis dan sistematis untuk menyelesaikanmasalah.Sedangkanpemrogramanadalahprosesmengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan
suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman atau sering
diistilahkan juga dengan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi
standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu
himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai
untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer
dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer,
bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai
situasi.
Terdapat 3 faktor penting dalam bahasa pemrograman :
1. Sintaks adalah aturan penulisan
bahasa tersebut (tata bahasanya).
2. Semantik adalah arti atau maksud
yang terkandung didalam statement tersebut.
3. Kebenaran logika adalah
berhubungan dengan benar tidaknya urutan statement.
Dalam pengertian luas pemrograman
meliputi seluruh kegiatan yang tecakup dalam Pembuatan Program, termasuk
analisis kebutuhan (requirement analysis)
Keseluruhan tahapan dalam
perencanaan (Planning), Perancangan (Design), dan Perwujudannya
(Implementation).
Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan :
·
Pengkodean
(Coding atau Program Writting = “Penulisan Program”)
·
Pengujiannya (testing) berdasarkan rancangan
tertentu.
Pemahaman yang lebih sempit ini sering digunakan dalam pembuatan
program – program terapan komersial yang membedakan antara system analyst yang
bertanggung jawab dalam menganalisa kebutuhan, perencanaan dan perancangan
program dengan pemrogram (programmer) yang bertugas membuat program dan menguji
kebenaran program.
Dalam pengolahan data memerlukan beberapa aspek – aspek
dasar yaitu :
A. Brainware
Tenaga pelaksana yang menjalankan
serta mengawasi pengoperasian sistem unit komputer didalam proses pengolahan
data untuk menghasilkan suatu informasi yang tepat waktu, tepat guna dan
akurat.
Contoh : Sistem Analis, Programmer,
operator, Technical Support, dll.
B. Hardware
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri
dari beberapa perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu proses
kerja manusia (Brainware).
Contoh : CPU, Monitor, Keyboard,
Harddisk, Disk drive, dll.
C. Software
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri
dari beberapa perangkat lunak program komputer yang digunakan untuk membantu
proses kerja manusia (Brainware).
Contoh : Sistem Software, Application Software, Package
Software, dll.
2.3.2 Klasifikasi Bahasa Pemrograman
Untuk Klasifikasi Bahasa Pemrograman
dibagi menjadi 5 bagian
1. Generasi Pertama
Bahasa
yang berorientasi pada mesin. Program disusun menggunakan bahasa mesin/kode
mesin. Bahasa Mesin adalah bahasa tingkat rendah yang hanya dipahami oleh
komputer. Bahasa mesin ini sangat sulit dipahami oleh orang awam sehingga
programmer harus menguasai operasi komputer secara teknis. Abstraksi bahasa ini adalah kumpulan
kombinasi kode biner “0” dan “1” yang sangat tidak alamiah bagi kebanyakan
orang – kecuali insinyur pembuat mesin komputer. Karena tidak alamiah bagi
kebanyakan orang, bahasa mesin juga disebut bahasa tingkat rendah.
2. Generasi Kedua
Bahasa
pemrograman yang menggunakan bahasa rakitan / Assembly. Bahasa Assembly adalah
bahasa pemrograman yang menggunakan instruksi yang sama seperti pada bahasa
mesin, tetapi instruksi dan variable yang digunakan mempunyai nama sehingga
mempermudah proses pemrograman. Karena tidak lagi menggunakan deretan kode
biner untuk melakukan pemrograman.
3. Generasi Ketiga
Bahasa
pemrograman yang menggunakan pendekatan prosedural. Instruksi program ditulis
menggunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh manusia. Contoh : WRITE (untuk
menampilkan kelayar) READ
(untuk membaca data masukan dari keyboard). Bahasa pada generasi ini disebut
juga Bahasa beraras tinggi / High Level Language. Contoh bahasa pemrogaman :PASCAL, FORTRAN, C, COBOL, BASIC
dll. Pada generasi bahasa pemrograman
terakhir sekarang ini, kedua cara interpretasi dan kompilasi digabungkan dalam
satu lingkungan pengembangan terpadu (IDE = integrated development
environment). Cara interpretasi memudahkan dalam pembuatan program secara
interaktif dan cara kompilasi menjadikan eksekusi program lebih cepat.
Pertama program dikembangkan
interaktif, kemudian setelah tidak ada kesalahan keseluruhan program
dikompilasi. Contoh bahasa program seperti ini adalah Visual BASIC yang
berbasis BASIC dan Delphi yang berbasis PASCAL.
Bahasa tingkat tinggi bersifat
portable. Program yang dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi pada suatu
mesin komputer bersistem operasi tertentu, hampir 100% bisa digunakan pada
berbagai mesin dengan aneka sistem operasi. Kalaupun ada perbaikan sifatnya
kecil sekali.
4. Generasi keempat
Merupakan
Bahasa Non-Prosedural. Bahasa pemrograman Generasi Ke-4 dirancang untuk
mengurangi waktu pemrogram untuk membuat program sehingga pembuatan program
dibuat dengan waktu lebih cepat. Program ini dapat digunakan oleh pemakai yang kurang
mengenal hal-hal teknis pemrograman tanpa perlu bantuan seorang programmer
professional. Contoh : Membuat program database
sederhana dengan Microsoft Access.
Bahasa generasi ke-4 disebut juga
dengan Very High Level Language atau Problem Oriented Language (bahasa yang
berorientasi pada masalah) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah
dengan sedikit penulisan kode pemrograman dibandingkan dengan bahasa
prosedural.
Fasilitas yang tersedia :
·
Program
Generator (untuk membuat aplikasi mudah).
·
Report
Generator (untuk membuat laporan dengan mudah dan cepat)
·
Bahasa
Query (SQL).
Dengan adanya fasilitas ini
programmer sedikit dalam menuliskan kode instruksi. Contoh Bahasa Generasi
ke-4: Oracle, Microsoft Access dsb.
5. Generasi kelima
Merupakan
bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial
intelligence-AI). AI adalah disiplin dari ilmu komputer yang mempelajari cara
komputer meniru kecerdasan manusia.
Contoh Aplikasi :
·
Pemrosesan
Bahasa Alami : mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui
bahasa manusia.
·
Aplikasi
Sistem Pakar : program komputer yang dapat menghasilkan pemikiran yang setara
dengan seorang pakar.
Contoh Bahasa Pemrograman : PROLOG dan LISP.
2.3.3 Bahasa Pemrograman Berdasarkan Perkembangan
A. Machine Language
Bahasa Pemrograman yang hanya dapat
dimengerti oleh mesin (komputer) yang didalamnya terdapat CPU yang hanya
mengenal 2 (dua) keadaaan yang berlawanan, yaitu :
· Bila tejadi kontak (ada arus)
bernilai 1
· Bila kontak terputus (tidak ada
arus) bernilai 0
B. Low Level Language (Bahasa tingkat rendah)
Karena susahnya bahasa mesin, maka
dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan “Mnemonics” (Pembantu
untuk mengingat).
Contohnya :
· A
: Untuk kata Add (Menambahkan)
· B
: Untuk kata Substract (mengurangi )
· Mov : Untuk
kata Move ( Memindahkan )
· Bahasa Pemrograman yang
menerjemahkan Mnemonics disebut Assembler
C. Middle Level Language (Bahasa tingkat menengah)
Bahasa pemrograman yang menggunakan
aturan – aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan, mudah untuk dipahami dan
memilik instruksi – instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh
komputer, Contohnya adalah bahasa C pada pemograman.
D. High Level Language (Bahasa tingkat tinggi)
Bahasa
Pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.
Bahasa pemrograman ini terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Procedure Oriented Language
a.
Scientific
Digunakan
untuk memecahkan persoalan matematis/perhitungan, misal : Algol, Fortran,
Pascal, Basic.
b.
Bussines
Digunakan
untuk memecahkan persoalan dalam bidang bisnis, misal : Cobol, PL/1.
2. Problem Oriented Language
Misal :
RPG (Report Program Generator).
E. Object
Oriented Language (Bahasa berorientasi obyek)
Bahasa pemrograman yang berorientasi pada obyek. Bahasa
pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan
dan program tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya, tetapi cukup
memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja Contohnya : Visual dBase,
Visual FoxPro, Delphi, Visual C , dll.
2.3.4 Kerangka
Dasar Pemrograman
Gambar 2.9 Kerangka
Dasar Program
2.3.5
Code Vision AVR
Code
Vision AVR merupakan software pemograman
berbasis bahasa C. penggunaan software bahasa C biasanya digunakan untuk
pembuatan sebuah software baik berbasis consol maupun yang biasa ditemukan
dikomputer window. Code vision AVR ini untuk para pemogrammer di bidang
elektronika, seperti program mikrokontroller.